Product Details

Diaramid

Diare akut yang tidak diketahui penyebabnya dan diare kronik.

Share this product:

Komposisi:

Loperamide HCL 2mg

 

Bentuk sediaan:

Dus / 100 Tablet

 

Farmakologi:

Loperamide merupakan antispasmodic, dimana mekanisme kerjanya belum dapat dijelaskan. Secara in-vitro dan pada binatang Loperamid menghambat motilitas/peristaltic usus dengan mempengaruhi secara langsung otot sirkulasi dan longitudinal dinding usus. Secara in-vitro dan pada hewan coba. Loperamid memperlambat motilitas saluran cerna dan mempengaruhi pergerakan air dan elektrolit di usus besar. Pada Manusia, Loperamid memperpanjang waktu transit isi saluran cerna. Loperamid  menurunkan volume feses, meningkatkan viskositas dan kepadatan feses dan menghentikan kehilangan cairan dan elektrolit.

 

Indikasi:

Diare akut yang tidak diketahui penyebabnya dan diare kronik.

 

Kontraindikasi:

  • Anak-anak dibawah usia 12 th 

  • Colitis akut karena dapat menyebabkan megalocon toksik

  • Pada keadaan dimana konstipasi harus dihindari 

  • Penderita yang hipersensitif terhadap obat ini 

 

Dosis:

Dosis loperamide akan diberikan oleh dokter sesuai dengan kondisi dan usia pasien. Secara umum, berikut adalah dosis loperamide untuk meredakan diare:

  • Dewasa: dosis awal 4 mg diberikan setelah BAB, dilanjutkan dengan 2 mg setiap kali selesai BAB. Dosis maksimal 16 mg per hari.

  • Anak-anak usia 6–8 tahun: dosis awal 2 mg diberikan setelah BAB, dilanjutkan dengan 1 mg setiap kali selesai BAB. Dosis maksimal 4 mg per hari.

  • Anak-anak usia 9–11 tahun: dosis awal 2 mg diberikan setelah BAB, dilanjutkan dengan 1 mg setiap kali selesai BAB. Dosis maksimal 6 mg per hari.

 

Peringatan dan Perhatian:

  • Hati-hati pemberian pada penderita insufiensi hati dan penyakit ginjal seperti gagal ginjal 

  • Tidak dianjurkan diberikan pada diare akut karena infeksi E.Coli, Salmonella, Shigella

  • Jangan diberikan pada hari pertama diare, karena kotoran justru harus dikeluarkan 

  • Jangan digunakan melebihi dosis yang dianjurkan karena bisa menyebabkan konstipasi

  • Jangan digunakan jika diare diikuti dengan demam tinggi atau jika tinja mengandung darah 

  • Jauhkan dari jangkauan anak-anak 

  • Pada keadaan overdosis dapat diberikan naloxon bila terjadi gejala atau tanda yang mirip keracunan morfin 

  • Hati-hati penggunaan pada wanita hamil dan menyusui 

 

Efek Samping:

  • Flatulen, konstipasi, mual, muntah dan nyeri abdomen

  • Reaksi hipersensitif termasuk kemerahan pada kulit 

  • Letih, mengentuk, pusing, megacolon toksik

 

Interaksi Obat:

Pemberian bersama transquilizer atau alkohol, monoamine oxidase inhibitor harus hati-hati

 

No. Reg. DKL 8821903917A1