{"success":true,"message":"Data fetched successfully.","data":{"current_page":1,"data":[{"id":41,"title":"Ciri-ciri Benjolan Di Ketiak Yang Tidak Berbahaya","slug":"ciri-ciri-benjolan-di-ketiak-yang-tidak-berbahaya","article_topic_id":38,"meta_title":"Ciri-ciri Benjolan Di Ketiak Yang Tidak Berbahaya","meta_description":"Tidak semua benjolan yang ada di ketiak merupakan gejala kanker meskipun kerap dikaitkan dengan gejala kanker. Itu sebabnya penting untuk moms mengetahui ciri-ciri benjolan pada ketiak yang tidak berbahaya agar moms tidak waswas ketika mengalaminya.","short_description":"Tidak semua benjolan yang ada di ketiak merupakan gejala kanker meskipun kerap dikaitkan dengan gejala kanker. Itu sebabnya penting untuk moms mengetahui ciri-ciri benjolan pada ketiak yang tidak berbahaya agar moms tidak waswas ketika mengalaminya.","description":"
<\/p>\r\n\r\n
Penulis : Destia Hariana, A.Md.Keb<\/em><\/p>\r\n\r\n Benjolan di Ketiak (Dok.Freepik<\/em><\/p>\r\n\r\n Penting untuk diketahui ya moms ciri-ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya agar tidak menimbulkan rasa khawatir. Tidak semua benjolan yang ada di ketiak merupakan gejala kanker meskipun kerap dikaitkan dengan gejala kanker. <\/p>\r\n\r\n Adanya benjolan di ketiak dapat menimbulkan kekhawatiran dimana kondisi ini sering kali dikaitkan dengan gejala kanker seperti kanker payudara, kanker darah, dan kanker kelenjar getah bening. tetapi sebenarnya tidak semua benjolan di ketiak merupakan gejala kanker dan kondisi yang berbahaya. Itu sebabnya penting untuk moms mengetahui ciri-ciri benjolan pada ketiak yang tidak berbahaya agar moms tidak waswas ketika mengalaminya.<\/p>\r\n\r\n Ciri-ciri benjolan yang tidak berbahaya di ketiak :<\/p>\r\n\r\n 1. Bentuknya mulus<\/p>\r\n\r\n Benjolan yang tidak berbahaya pada ketiak umumnya cenderung teraba mulus atau memiliki batas yang tegas. Berbeda dengan bentuk benjolan yang bersifat kanker terasa tidak beraturan. Karena sel kanker tersebut menyebar ke jaringan secara tidak beraturan di sekitarnya.<\/p>\r\n\r\n 2. Tidak bertambah besar atau menyebar<\/p>\r\n\r\n Perlu moms ketahui bahwa benjolan di ketiak yang tidak berbahaya tidak akan bertambah besar ataupun menyebar ke bagian lain yang ada di sekitarnya. Ukuran benjolan yang tidak berbahaya biasanya akan cenderung mengecil seiring dengan membaiknya kondisi yang moms alami. Dalam waktu beberapa hari atau beberapa minggu moms bisa memeriksa atau mengamati ukuran benjolan tersebut bertambah besar atau tidak.<\/p>\r\n\r\n 3. Teksturnya lunak<\/p>\r\n\r\n Selanjutnya yang dapat moms perhatikan yaitu teksturnya. Benjolan diketiak yang tidak berbahaya ketika disentuh biasanya terasa lunak atau kenyal.<\/p>\r\n\r\n Lain halnya dengan benjolan yang berbahaya atau bersifat kanker biasanya ketika disentuh memiliki tekstur yang keras. Hal tersebut karena adanya penumpukan jaringan yang padat dan kaku akibat pertumbuhan sel yang tidak normal.<\/p>\r\n\r\n 4. Ketika disentuh bergerak<\/p>\r\n\r\n Benjolan yang tidak berbahaya yang berada di ketiak ketika disentuh akan bergerak. Contohnya seperti benjolan di ketiak akibat lipoma. benjolan lemak yang tumbuh diantara kulit dan lapisan otot akan bergerak ketika disentuh. <\/p>\r\n\r\n Hal tersebut tentunya berbeda dengan benjolan yang bersifat kanker yang sulit untuk bergerak karena terdapat jaringan yang padat dan kaku. <\/p>\r\n\r\n 5. Nyeri saat disentuh<\/p>\r\n\r\n Benjolan yang tidak berbahaya yang ada di ketiak sebagian besar menimbulkan rasa nyeri ketika disentuh. Hal tersebut salah satu pembeda benjolan yang tidak berbahaya dan yang berbahaya. Pada umumnya benjolan yang bersifat kanker tidak menimbulkan rasa nyeri. Kemungkinan rasa nyeri yang dirasakan dikarenakan pertumbuhan massa yang menekan jaringan di sekitarnya, tetapi pada benjolannya sendiri tidak terasa nyeri. <\/p>\r\n\r\n 6. Dengan sendirinya mengecil<\/p>\r\n\r\n Seiring dengan berjalannya waktu benjolan yang tidak berbahaya yang ada di ketiak akan mengecil. Seperti benjolan yang disebabkan oleh ingrown hair<\/em> terkadang tidak membutuhkan perawatan medis karena dapat sembuh dengan sendirinya.<\/p>\r\n\r\n Berbeda dengan benjolan yang berbahaya atau bersifat kanker akan membesar dan menyebar dikarenakan pertumbuhan sel yang berlangsung secara tidak normal.<\/p>\r\n\r\n Ketika moms sudah dapat mengenali ciri-ciri benjolan di ketiak yang tidak berbahaya akan mengurangi kekhawatiran apabila moms mengalaminya. Selain itu, moms akan lebih bisa mengenali risiko yang timbul dan dapat segera ditangani. <\/p>\r\n\r\n Jika dalam waktu dua minggu benjolan yang timbul tidak hilang atau malah semakin besar segera untuk memeriksakan diri ke dokter atau tenaga kesehatan terdekat. Jangan sungkan dan ragu untuk memeriksakan sedini mungkin agar dapat mengetahui penyebab pasti benjolan tersebut dan dapat ditangani dengan cepat dan tepat. <\/p>","status":"Publish","created_at":"Tue Mar 2024","updated_at":"2024-03-05T04:11:46.000000Z","topic":{"id":38,"name":"OUR RELEASE","slug":"our-release","highlight":true,"priority":2,"created_at":"2022-11-17T14:03:55.000000Z","updated_at":"2024-03-16T12:37:37.000000Z"},"tags":[{"id":4,"name":"Wanita","slug":"wanita","tag_for":"article","created_at":"2023-06-21T04:39:33.000000Z","updated_at":"2023-06-21T04:39:33.000000Z","pivot":{"relation_id":41,"tag_id":4}}],"image":{"id":194,"url":"storage\/article\/1798d846-1af4-440a-8a82-3d34302a4208.png","relation_id":41,"relation_type":"article","link":null,"title":null,"order":null,"is_display":null,"created_at":"2021-12-09T03:09:58.000000Z","updated_at":"2024-03-05T04:11:47.000000Z"}},{"id":40,"title":"Ikan Yang Bagus Untuk MPASI dan Cara Untuk Mengolahnya. Mom Wajib Tahu!","slug":"ikan-yang-bagus-untuk-mpasi-dan-cara-untuk-mengolahnya-mom-wajib-tahu","article_topic_id":38,"meta_title":"Ikan Yang Bagus Untuk MPASI dan Cara Untuk Mengolahnya. Mom Wajib Tahu!","meta_description":"Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah 200 kkal \/hari. Itu bisa didapatkan dari 2 kali makan dengan porsi 2-3 sendok sekali makan. Pilihan menu MPASI yang bisa moms berikan sangat beragam dan salah satunya menu yang berbahan dasar ikan seperti Ikan Salmon, Ikan Nila, Ikan Lele","short_description":"Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah 200 kkal \/hari. Itu bisa didapatkan dari 2 kali makan dengan porsi 2-3 sendok sekali makan. Pilihan menu MPASI yang bisa moms berikan sangat beragam dan salah satunya menu yang berbahan dasar ikan seperti Ikan Salmon, Ikan Nila, Ikan Lele","description":" <\/p>\r\n\r\n Penulis : Destia Hariana, A.Md.Keb<\/em><\/p>\r\n\r\n Baby Girl (Dok.Unsplash)<\/em><\/p>\r\n\r\n Seperti yang mom ketahui bahwa ikan adalah menu makanan yang mengandung gizi tinggi terlebih ketika dikonsumsi oleh si kecil. Nah, apa sajakah ikan yang bagus untuk si kecil?<\/p>\r\n\r\n Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) energi tambahan yang diperlukan dari MPASI adalah 200 kkal \/hari. Itu bisa didapatkan dari 2 kali makan dengan porsi 2-3 sendok sekali makan. Pilihan menu MPASI yang bisa moms berikan sangat beragam dan salah satunya menu yang berbahan dasar ikan.<\/p>\r\n\r\n Jenis Ikan Yang Bagus Untuk MPASI Si Kecil<\/strong><\/p>\r\n\r\n 1. Ikan Salmon<\/p>\r\n\r\n Pastinya tidak asing lagi ya moms dengan ikan salmon, diketahui ikan salmon adalah ikan yang bagus untuk MPASI dengan gizi yang tinggi. Ikan salmon mengandung asam lemak omega 3 yang dapat membantu meningkatkan ketahanan tubuh si kecil. Selain itu asam lemak omega 3 yang dikandung ikan salmon juga penting untuk perkembangan visual dan neurologis si kecil. Untuk itu ikan salmon banyak disarankan untuk dikonsumsi si kecil ketika MPASI.<\/p>\r\n\r\n 2. Ikan Nila<\/p>\r\n\r\n ikan selanjutnya yang dapat diberikan ketika MPASI adalah ikan nila. Beberapa kandungan gizi yang bisa didapatkan pada ikan nila yaitu protein, fosfor dan asam lemak omega 3. Ikan nila memiliki cita rasa yang manis dan bertekstur lembut sehingga aman untuk dikonsumsi si kecil ketika MPASI. Kandungan protein dalam ikan nila sangat baik untuk menunjang fungsi tubuh si kecil secara keseluruhan. Selain itu juga menjadi sumber energi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh si kecil.<\/p>\r\n\r\n Meskipun kandungan omega 3 dalam ikan nila tidak sebanyak ikan laut lainnya tetapi mempunyai manfaat untuk menyehatkan jantung si kecil. Kanudngan fosfor yang terdapat pada ikan nila mampu mendukung pertumbuhan dan kesehatan tulang si kecil.<\/p>\r\n\r\n 3. Ikan Lele<\/p>\r\n\r\n Seperti halnya ikan salmon dan ikan nila, ikan lele juga mengandung omega 3 yang dibutuhkan oleh si kecil. <\/p>\r\n\r\n Kandungan lemak omega 3 dalam lele dapat mencegah penyakit jantung, kanker dan juga dementia. Selain itu dalam ikan lele juga mengandung protein tinggi serta fosfor yang baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak si kecil.<\/p>\r\n\r\n 4. Ikan Gurame<\/p>\r\n\r\n Pilihan ikan selanjutnya yang bisa moms berikan pada si kecil yaitu ikan gurame. Ikan gurame memiliki tekstur yang kenyal dan tidak memiliki banyak duri sehingga aman untuk si kecil. Karena ikan gurame memiliki duri yang sedikit sehingga memudahkan moms dalam mengolahnya.<\/p>\r\n\r\n Kandungan gizi yang dimiliki ikan gurame juga lebih tinggi dibandingkan ikan lele ya moms. Perlu moms ketahui bahwa kandungan protein dalam satu ekor gurame sebesar 19% loh. Tentunya ini bisa menjadi pilihan moms untuk memberikan ikan gurame sebagai MPASI si kecil karena sumber protein yang ada dalam ikan gurame sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang si kecil.<\/p>\r\n\r\n 5. Ikan Teri<\/p>\r\n\r\n Tahukan moms kalau ikan teri salah satu ikan yang bagus juga untuk MPASI?<\/p>\r\n\r\n Ya, meski kita tahu ya moms kalau ikan teri ini memiliki bentuk yang kecil tetapi mengandung tinggi kalsium, fosfor dan juga magnesium loh moms! Nah dimana ketiga kandungan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang serta menunjang pertumbuhan si kecil.<\/p>\r\n\r\n Selain itu dengan mengkonsumsi ikan teri sebagai menu MPASI, si kecil juga mendapatkan asupan vitamin C dan D. <\/p>\r\n\r\n Tidak hanya itu ya moms, alasan ikan teri menjadi ikan yang bagus untuk MPASI juga karena kandungan lemak baiknya. Kandungan asam lemak omega 3 yang ada pada ikan teri dapat meningkatkan fungsi otak dan menjaga pertumbuhan si kecil.<\/p>\r\n\r\n 6. Ikan Kod<\/p>\r\n\r\n Kandungan ikan kod yang sudah banyak diketahui seperti asam lemak omega 3 dan omega 6 yang sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel otak si kecil bisa menjadi pilihan moms untuk diberikan pada si kecil. Tidak hanya itu ikan kod juga kaya akan vitamin A dan D. dinmana kedua vitamin ini bermanfaat untu kesehatan tulang dan gigi si kecil. <\/p>\r\n\r\n Selain dapat dikonsumsi dagingnya, ikan kod juga dapat dikonsumsi dalam bentuk ekstrak atau minyak ikan kod.<\/p>\r\n\r\n 7. Ikan Gabus<\/p>\r\n\r\n Ternyata ikan gabus ini mengandung protein albumin tinggi dibandingkan dengan ikan yang lainnya. Kandungan protein pada ikan gabus lebih tinggi dari telur, daging ayam dan juga daging sapi. Sehingga bisa menjadi pilihan moms untuk diberikan pada si kecil ketika MPASI<\/p>\r\n\r\n 8. Ikan Tongkol<\/p>\r\n\r\n Dalam ikan tongkol mengandung zat besi, kalsium, protein, vitamin A dan vitamin C. Dengan banyaknya kandungan tersebut ikan tongkol mudah didapatkan dengan harga yang terjangkau. Bisa menjadi pilihan untuk MPASI si kecil ya moms.<\/p>\r\n\r\n 9. Ikan Kembung<\/p>\r\n\r\n Ikan yang dapat didapatkan dengan mudah selanjutnya yaitu ikan kembung. Jenis ikan local satu ini ternyata memiliki banyak kandungan ya moms seperti fosfor, zat besi, kalsium, vitamin A, B1, D, E serta C. tidak hanya itu ikan kembung juga ternyata mengandung omega 3 lebih banyak dibandingkan ikan salmon. Untuk itu jika moms ingin mendapatkan kandungan yang lengkap dan dengan harga yang terjangkau moms bisa memilih ikan kembung untuk MPASI si kecil. <\/p>\r\n\r\n Cara Mengolah Ikan untuk MPASI Si Kecil<\/strong><\/p>\r\n\r\n Setelah mengetahui jenis ikan apa saja yang dapat diberikan untuk si kecil, moms juga harus tahu cara mengolahnya. Untuk memasak ikan moms terlebih dahulu harus membuang duri dan kulit ikan untuk mencegah si kecil tersedak. Setelah itu moms bisa memanggang atau mengukusnya. Untuk menyajikannya dapat diberikan dalam potongan kecil yang ditaburkan atau dicampurkan dalam bubur tim. <\/p>\r\n\r\n Nah itu tadi beberapa jenis ikan yang bagus untuk MPASI si kecil dan cara mengolahnya. Jangan lupa juga ya mom's untuk memperhatikan gejala alergi pada si kecil yang mungkin akan muncul. <\/p>","status":"Publish","created_at":"Tue Mar 2024","updated_at":"2024-03-05T03:42:39.000000Z","topic":{"id":38,"name":"OUR RELEASE","slug":"our-release","highlight":true,"priority":2,"created_at":"2022-11-17T14:03:55.000000Z","updated_at":"2024-03-16T12:37:37.000000Z"},"tags":[{"id":19,"name":"baby","slug":"baby","tag_for":"article","created_at":"2024-03-05T03:36:25.000000Z","updated_at":"2024-03-05T03:36:25.000000Z","pivot":{"relation_id":40,"tag_id":19}},{"id":19,"name":"Multivitamin","slug":"multivitamin","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:58:00.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:58:00.000000Z","pivot":{"relation_id":40,"tag_id":19}},{"id":20,"name":"mom","slug":"mom","tag_for":"article","created_at":"2024-03-05T03:36:25.000000Z","updated_at":"2024-03-05T03:36:25.000000Z","pivot":{"relation_id":40,"tag_id":20}},{"id":21,"name":"mpasi","slug":"mpasi","tag_for":"article","created_at":"2024-03-05T03:36:25.000000Z","updated_at":"2024-03-05T03:36:25.000000Z","pivot":{"relation_id":40,"tag_id":21}},{"id":21,"name":"Ramadhan","slug":"ramadhan","tag_for":"article","created_at":"2021-04-23T06:22:25.000000Z","updated_at":"2021-04-23T06:22:25.000000Z","pivot":{"relation_id":40,"tag_id":21}}],"image":{"id":193,"url":"storage\/article\/3982a821-a26e-4f5d-9b6f-12b9ef753e3c.jpeg","relation_id":40,"relation_type":"article","link":null,"title":null,"order":null,"is_display":null,"created_at":"2021-11-01T06:22:08.000000Z","updated_at":"2024-03-05T03:42:39.000000Z"}},{"id":38,"title":"Kenali Penyebab Hamil Kebo dan Risikonya !","slug":"kenali-penyebab-hamil-kebo-dan-risikonya","article_topic_id":37,"meta_title":"Kenali Penyebab Hamil Kebo dan Risikonya !","meta_description":"Dalam medis hamil kebo disebut dengan istilah cryptic pregnancy (kehamilan samar). Cryptic pregnancy ini membuat moms tidak menyadari bahwa moms sedang hamil sampai menjelang akhir masa kehamilan. Belum diketahui secara pasti kenapa ibu hamil bisa mengalami hamil kebo. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat dicurigai moms tidak merasakan gejala hamil","short_description":"Dalam medis hamil kebo disebut dengan istilah cryptic pregnancy (kehamilan samar). Cryptic pregnancy ini membuat moms tidak menyadari bahwa moms sedang hamil sampai menjelang akhir masa kehamilan. Belum diketahui secara pasti kenapa ibu hamil bisa mengalami hamil kebo. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat dicurigai moms tidak merasakan gejala hamil","description":" Penulis : Destia Hariana, A.Md.Keb<\/em><\/p>\r\n\r\n Pregnancy Woman <\/em>(Dok.Freepik\/prostooleh)<\/em><\/p>\r\n\r\n Istilah hamil kebo sering digunakan untuk menggambarkan kehamilan tanpa gejala yang dialami oleh ibu hamil. Kehamilan ini dianggap sebagai keberuntungan karena moms tidak merasakan keluhan apapun saat hamil. Tetapi sebenarnya ada risiko yang dapat terjadi pada hamil kebo tersebut. <\/p>\r\n\r\n Seperti yang moms ketahui kehamilan sering disertai dengan perubahan pada hidup seorang wanita, baik itu dari segi fisik, mental, maupun hormonal. Semua perubahan yang dialami ibu hamil pastinya akan menyebabkan keluhan seperti morning sickness, nyeri payudara, sakit perut, kelelahan, dan sering kencing, itu semua disebut gejala kehamilan. <\/p>\r\n\r\n Perlu moms ketahui bahwa setiap kehamilan itu bersifat unik dan setiap ibu hamil memiliki tantangan atau keluhan yang berbeda ketika menjalaninya. Nah salah satu kehamilan unik tersebut adalah hamil kebo. <\/p>\r\n\r\n Penyebab Hamil Kebo<\/strong><\/p>\r\n\r\n Tergolong normal beberapa moms tidak menyadari atau merasakan gejala kehamilan di usia kehamilan 4-6 minggu. Dan tidak adanya gejala kehamilan pada hamil kebo akan dialami biasanya sampai lebih dari 6 minggu usia kehamilannya. <\/p>\r\n\r\n Dalam medis hamil kebo disebut dengan istilah cryptic pregnancy (kehamilan samar). Cryptic pregnancy ini membuat moms tidak menyadari bahwa moms sedang hamil sampai menjelang akhir masa kehamilan , bahkan ada yang tiba-tiba melahirkan.<\/p>\r\n\r\n Belum diketahui secara pasti kenapa ibu hamil bisa mengalami hamil kebo. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat dicurigai moms tidak merasakan gejala hamil, antara lain :<\/p>\r\n\r\n 1. Gejala Salah Arti<\/p>\r\n\r\n Sering kali gejala kehamilan disalah artikan sebagai keluhan kesehatan fisik atau gejala premenstrual syndrome (PMS). Memang gejala PMS dan tanda kehamilan hampir mirip, tetapi sebenarnya moms dapat membedakannya dari intensitas dan tingkat keparahannya. <\/p>\r\n\r\n Alasan ini yang membuat beberapa ibu hamil mengalami hamil kebo dengan menyalahartikan gejala kehamilan yang tengah dirasakannya.<\/p>\r\n\r\n 2. Siklus Haid tidak teratur<\/p>\r\n\r\n Moms dengan siklus haid yang tidak teratur bisa mengalami hamil kebo. Karena sering kali sulit menyadari bahwa moms telah telat haid, yang mana tanda ini merupakan gejala kehamilan yang umum dialami oleh ibu yang hamil.<\/p>\r\n\r\n Moms yang memiliki siklus tidak teratur membuat lebih sulit menentukan masa subur. Dengan kondisi seperti ini menyebabkan moms tidak dapat memprediksi waktu yang aman untuk berhubungan intim tanpa takut hamil.<\/p>\r\n\r\n 3. Belum ingin hamil<\/p>\r\n\r\n Moms yang sedang menunda untuk memiliki momongan karena suatu alasan tertentu, misalnya menderita kondisi kesehatan fisik atau mental tertentu, mengonsumsi obat-obatan atau merasa membutuhkan waktu lebih untuk membekali diri sebelum menjadi ibu biasanya dapat mengalami hamil kebo. <\/p>\r\n\r\n Secara psikologis moms yang menunda kehamilan biasanya juga akan menyangkal gejala kehamilan yang sedang dialami. Hal ini karena moms yang menunda kehamilan kurang sensitif terhadap gejala dan perubahan fisik akibat kehamilan.<\/p>\r\n\r\n 4. PCOS (Polycystic ovary syndrome)<\/p>\r\n\r\n Gejala yang dialami sehari-hari sebagai penderita PCOS mungkin mirip dengan gejala kehamilan yang dirasakannya, sehingga moms dengan PCOS bisa mengalami hamil kebo.<\/p>\r\n\r\n Penderita PCOS memiliki kadar hormone yang tidak stabil dan mungkin akan mendapatkan hasil testpack dengan hasil negatif palsu karena terlalu cepat melakukan test pack. Inilah yang biasanya membuat penderita PCOS tidak menyadari bahwa sedang mengandung.<\/p>\r\n\r\n Risiko Hamil Kebo<\/strong><\/p>\r\n\r\n Setiap wanita yang hamil pastinya ingin mengalami hamil kebo karena nyaman menjalani kehamilan tanpa merasakan keluhan. Akan tetapi, terlambat menyadari kehamilan juga dapat membuat moms tidak mendapatkan perawatan kehamilan lebih dini sehingga rentan mengalami komplikasi dalam kehamilan.<\/p>\r\n\r\n Berikut ini risiko yang dapat terjadi apabila moms terlambat mengetahui kehamilannya sejak dini :<\/p>\r\n\r\n Hamil kebo bukanlah hal yang membahayakan, tetapi harus dijalani dengan baik agar mencegah risiko yang dapat terjadi. Apabila moms mengalami telat haid lebih dari 10 hari dengan atau tanpa gejala, sebaiknya moms melakukan testpack untuk mengetahui apakah moms hamil atau tidak. <\/p>\r\n\r\n Setelah moms mengetahui hasil test pack nya dan untuk memastikan kehamilan moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan USG. Selain itu jika moms mengalami telat haid selama 3 siklus berturut-turut tanpa menggunakan kontrasepsi (KB) segera untuk memeriksakan ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.<\/p>","status":"Publish","created_at":"Tue Mar 2024","updated_at":"2024-03-05T03:08:48.000000Z","topic":{"id":37,"name":"Wanita & Kehamilan","slug":"wanita-kehamilan","highlight":true,"priority":1,"created_at":"2021-03-15T05:55:18.000000Z","updated_at":"2024-03-16T12:37:37.000000Z"},"tags":[{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":14}},{"id":1,"name":"Kehamilan","slug":"kehamilan","tag_for":"article","created_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","updated_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":1}},{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":14}},{"id":18,"name":"resiko kehamilan","slug":"resiko-kehamilan","tag_for":"article","created_at":"2024-03-05T02:55:34.000000Z","updated_at":"2024-03-05T02:55:34.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":18}},{"id":18,"name":"Daya Tahan Tubuh","slug":"daya-tahan-tubuh","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:57:47.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:57:47.000000Z","pivot":{"relation_id":38,"tag_id":18}}],"image":{"id":191,"url":"storage\/article\/8ea3c2b7-483d-4889-a7c6-412ac8fc2c0f.png","relation_id":38,"relation_type":"article","link":null,"title":null,"order":null,"is_display":null,"created_at":"2021-11-01T06:18:12.000000Z","updated_at":"2024-03-05T03:08:48.000000Z"}},{"id":37,"title":"Posisi Tidur Yang Harus Bumil Ketahui Agar Bayi Cepat Masuk Panggul","slug":"posisi-tidur-yang-harus-bumil-ketahui-agar-bayi-cepat-masuk-panggul","article_topic_id":37,"meta_title":"Posisi Tidur Yang Harus Bumil Ketahui Agar Bayi Cepat Masuk Panggul","meta_description":"Posisi tidur yang dapat bumil pilih agar bayi cepat masuk panggul diantaranya tidur miring ke kiri, tidur miring ke kanan sampai dengan posisi tidur bantal penopang","short_description":"Posisi tidur yang dapat bumil pilih agar bayi cepat masuk panggul diantaranya tidur miring ke kiri, tidur miring ke kanan sampai dengan posisi tidur bantal penopang. Selain itu aktif bergerak, olahraga diatas birthing ball juga dapat membantu bayi cepat masuk ke panggul","description":" <\/strong><\/p>\r\n\r\n Penulis : Destia Hariana, A.Md.Keb<\/em><\/p>\r\n\r\n Pregnancy Woman Sleeping<\/em><\/p>\r\n\r\n Wajib banget untuk bumil yang sudah memasuki trimester 3 tau posisi tidur agar bayi cepat masuk panggul karena hal tersebut dapat membantu memperlancar proses persalinan. Disamping bumil memperhatikan posisi tidur, ada beberapa hal yang dapat bumil lakukan agar bayi cepat menuju jalan lahir.<\/p>\r\n\r\n Memasuki trimester 3 kehamilan atau menjelang persalinan secara alami bayi akan masuk ke panggul. Akan tetapi bayi tidak selalu berada pada posisi yang ideal untuk persalinan normal. Nah untuk itu ada beberapa hal yang dapat bumil lakukan agar merangsang bayi masuk ke panggul dengan cepat, salah satunya dengan posisi tidur. <\/p>\r\n\r\n Dengan posisi tidur yang benar dapat mempengaruhi bayi masuk ke panggul dengan cepat. Dalam proses persalinan normal posisi bayi yang benar dan ideal adalah kepala bayi berada di bagian bawah (menghadap ke bawah). Berikut beberapa posisi tidur yang dapat bumil pilih agar bayi cepat masuk panggul.<\/p>\r\n\r\n 1. Posisi tidur miring ke kiri<\/p>\r\n\r\n Posisi tidur miring ke kiri adalah salah satu posisi tidur yang paling disarankan selama kehamilan terlebih ketika memasuki kehamilan trimester 2 sampai menjelang persalinan. Karena posisi dengan bumil miring ke kiri membantu mengurangi tekanan pada vena cava inferior yaitu pembuluh darah utama. Sehingga aliran darah dan nutrisi yang masuk ke bayi dapat masuk dengan optimal.<\/p>\r\n\r\n 2. Posisi tidur miring ke kanan<\/p>\r\n\r\n Banyak disarankan untuk bumil trimester 2 sampai menjelang persalinan disarankan untuk tidur miring ke kiri, akan tetapi ada beberapa bumil juga yang nyaman tidur miring ke kanan. Hal ini masih lebih baik daripada tidur dengan posisi tidur terlentang.<\/p>\r\n\r\n 3. Posisi tidur bantal penopang<\/p>\r\n\r\n Dengan menggunakan bantal untuk menopang mendukung tubuh dalam posisi tidur yang nyaman. Bumil dapat meletakkan bantal di antara lutut, dibawah perut, dan di belakang punggung bawah. Atau untuk lebih mudahnya bumil bisa membeli bantal tidur khusus untuk ibu hamil.<\/p>\r\n\r\n 4. Posisi tidur jongkok <\/p>\r\n\r\n Menurut beberapa bumil tidur dalam posisi semi-jongkok dengan lutut sedikit ditekuk dan kaki terangkat membantu bumil merasa lebih nyaman. Dengan posisi seperti ini juga membantu bayi masuk ke panggul dengan cepat.<\/p>\r\n\r\n 5. Posisi tidur setengah duduk<\/p>\r\n\r\n Terkadang ada beberapa bumil yang nyaman tidur dengan posisi tersebut apalagi ketika memasuki trimester 3. Dengan bantuan beberapa bantal di belakang punggung dapat membantu mengurangi tekanan pada perut.<\/p>\r\n\r\n Selain posisi tidur yang dapat membantu bayi cepat masuk ke panggul ada beberapa tips juga yang dapat bumil lakukan, antara lain :<\/p>\r\n\r\n 1. Aktif bergerak yaitu dengan melakukan olahraga ringan, misalnya prenatal yoga atau senam ibu hamil.<\/p>\r\n\r\n 2. Olahraga atau duduk diatas birthing ball<\/p>\r\n\r\n 3. Menjaga posisi duduk dalam keadaan tegak agar bayi leluasa bergerak masuk ke jalan lahir<\/p>\r\n\r\n 4. Duduk di lantai dengan menempelkan kedua telapak kaki dapat membantu otot panggul lebih rileks sehingga memudahkan bayi masuk ke dalam panggul.<\/p>\r\n\r\n 5. Pijat prenatal membantu mengendurkan otot-otot panggul dan membantu bayi cepat masuk ke panggul serta dapat mengurangi nyeri dan cemas.<\/p>\r\n\r\n Penting untuk bumil mengetahui posisi tidur yang nyaman selama kehamilan, karena setiap bumil bervariasi dalam menentukan posisi tidur yang nyaman. Karena dengan menentukan posisi tidur yang nyaman pastinya dapat membantu bumil mendapatkan kualitas tidur yang cukup dan baik. Karena penting juga untuk kesehatan dan kesejahteraan serta perkembangan bayi di dalam kandungan. Konsultasikan dengan bidan atau dokter kandungan untuk memastikan bumil dan bayi sehat selama kehamilan.<\/p>","status":"Publish","created_at":"Tue Mar 2024","updated_at":"2024-03-05T02:22:22.000000Z","topic":{"id":37,"name":"Wanita & Kehamilan","slug":"wanita-kehamilan","highlight":true,"priority":1,"created_at":"2021-03-15T05:55:18.000000Z","updated_at":"2024-03-16T12:37:37.000000Z"},"tags":[{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":14}},{"id":1,"name":"Kehamilan","slug":"kehamilan","tag_for":"article","created_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","updated_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":1}},{"id":4,"name":"Wanita","slug":"wanita","tag_for":"article","created_at":"2023-06-21T04:39:33.000000Z","updated_at":"2023-06-21T04:39:33.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":4}},{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":14}},{"id":8,"name":"tips ibu hamil","slug":"tips-ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2023-12-05T02:03:04.000000Z","updated_at":"2023-12-05T02:03:04.000000Z","pivot":{"relation_id":37,"tag_id":8}}],"image":{"id":190,"url":"storage\/article\/e55dccb4-045b-40e2-abbe-ea7c5481f418.jpeg","relation_id":37,"relation_type":"article","link":null,"title":null,"order":null,"is_display":null,"created_at":"2021-11-01T06:15:12.000000Z","updated_at":"2024-03-05T02:23:56.000000Z"}},{"id":36,"title":"Alasan Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil","slug":"alasan-ibu-hamil-sering-buang-air-kecil","article_topic_id":37,"meta_title":"Alasan Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil","meta_description":"kondisi sering buang air kecil selama kehamilan adalah gejala yang umum, terutama pada trimester pertama dan akhir kehamilan. Proses yang mendasari sering buang air kecil saat hamil dapat bervariasi tergantung pada tekanan kandung kemih, perubahan hormonal maupun retensi cairan","short_description":"kondisi sering buang air kecil selama kehamilan adalah gejala yang umum, terutama pada trimester pertama dan akhir kehamilan. Proses yang mendasari sering buang air kecil saat hamil dapat bervariasi tergantung pada tekanan kandung kemih, perubahan hormonal maupun retensi cairan","description":" <\/p>\r\n\r\n Penulis: Annisa Mulyadi S.Tr.Keb<\/em> Kondisi sering buang air kecil selama kehamilan adalah gejala yang umum, terutama pada trimester pertama dan akhir kehamilan. Proses yang mendasari sering buang air kecil saat hamil dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor berikut :<\/p>\r\n\r\n 1. Tekanan pada Kandung Kemih: Seiring bertambahnya pertumbuhan janin, rahim akan mengalami kondisi mengembang dan menekan kandung kemih. Tekanan ini dapat membuat kandung kemih lebih cepat terisi dan menyebabkan dorongan untuk buang air kecil lebih sering.<\/p>\r\n\r\n 2. Perubahan Hormonal: Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormon seperti hormon kehamilan (hormon hCG) dan progesteron. Hormon-hormon ini dapat mempengaruhi fungsi kandung kemih dan otot-otot yang mengontrol buang air kecil. Progesteron, misalnya, dapat membuat otot-otot kandung kemih lebih rileks, yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.<\/p>\r\n\r\n 3. Retensi Cairan: Selama kehamilan, tubuh dapat mengalami retensi cairan, yang artinya cairan dapat terakumulasi di dalam jaringan tubuh. Ini juga dapat menyebabkan peningkatan produksi urin dan sering buang air kecil.<\/p>\r\n\r\n 4. Kandung Kemih yang Tidak Bisa Terisi Penuh: Pada tahap awal kehamilan, beberapa wanita mungkin mengalami kandung kemih yang tidak bisa terisi penuh. Ini bisa disebabkan oleh peningkatan tekanan rahim pada kandung kemih atau perubahan hormon yang mengakibatkan sering buang air kecil.<\/p>\r\n\r\n 5. Infeksi Saluran Kemih: Infeksi saluran kemih (ISK) juga dapat menjadi penyebab sering buang air kecil saat hamil. ISK bisa meningkatkan dorongan untuk buang air kecil dan menyebabkan perasaan nyeri saat kencing, pada kondisi ini ibu perlu waspada dan apabila berkelanjutan sebaiknya segera periksakan pada bidan atau dokter kepercayaan bunda.<\/p>\r\n\r\n Meskipun sering buang air kecil, hal ini merupakan gejala normal selama kehamilan, penting untuk bunda dapat membedakan antara gejala ini dan infeksi saluran kemih atau masalah medis lainnya. Jika Anda mengalami gejala yang berlebihan, terdapat darah dalam urin, nyeri saat buang air kecil, atau gejala lain yang mengganggu, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau bidan Anda. Mereka dapat mengevaluasi situasi Anda, memberikan diagnosis yang tepat, dan memberikan perawatan yang diperlukan jika diperlukan untuk menjaga kesehatan Anda dan kesehatan janin.<\/p>\r\n\r\n Kondisi sering buang air kecil sangatlah tidak nyaman walaupun pada dasarnya kondisi ini adalah normal pada kehamilan. Namun, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi gejala ini dan memberikan beberapa kenyamanan selama kehamilan :<\/p>\r\n\r\n 1. minum air putih yang cukup: Hindari minum terlalu banyak cairan dalam satu waktu, terutama sebelum tidur malam. Alihkan minum air atau cairan penting ke siang hari, tetapi jangan kurangi asupan cairan secara keseluruhan karena hidrasi yang baik tetap penting selama kehamilan. bunda dapat menyiasatinya dengan minum satu gelas air minum setiap jam.<\/p>\r\n\r\n 2. Hindari Minuman yang Memicu Kebanyakan Urin: Batasi minuman yang bersifat diuretik, seperti minuman berkafein dan alkohol, yang dapat meningkatkan produksi urin.<\/p>\r\n\r\n 3. Kurangi Gula: Hindari konsumsi gula berlebihan, terutama gula sederhana yang ditemukan dalam minuman manis dan makanan penutup. Gula dapat meningkatkan produksi urin.<\/p>\r\n\r\n 4. Cegah Infeksi Saluran Kemih: Jika Anda mengalami gejala yang tidak normal, seperti nyeri saat buang air kecil atau darah dalam urin, konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda. Infeksi saluran kemih dapat memperburuk sering buang air kecil dan memerlukan perawatan.<\/p>\r\n\r\n 5. Latihan Kegel: Melakukan latihan Kegel secara teratur dapat membantu memperkuat otot-otot dasar panggul, termasuk otot-otot yang mendukung kandung kemih. Ini dapat membantu mengurangi sering buang air kecil.<\/p>\r\n\r\n 6. Konsultasikan pada pelayan kesehatan: Jika sering buang air kecil sangat mengganggu atau menjadi masalah yang signifikan selama kehamilan, bicarakan dengan dokter atau bidan Anda. Mereka dapat mengevaluasi situasi Anda dan memberikan nasihat atau perawatan lebih lanjut jika diperlukan.<\/p>\r\n\r\n 7. Gunakan Panty Liner: Menggunakan panty liner atau pembalut tipis dapat membantu mengatasi ketidaknyamanan dan memudahkan pergi ke toilet lebih sering.<\/p>\r\n\r\n 8. Manajemen Postur: Cobalah untuk tidak menekan kandung kemih dengan terlalu banyak menekuk badan saat duduk atau berdiri. Ketegangan tambahan pada kandung kemih dapat membuat Anda merasa perlu buang air kecil lebih sering.<\/p>\r\n\r\n 9. Posisi Tidur yang Nyaman: Saat tidur, mencari posisi yang nyaman dan menggunakan bantal untuk mendukung perut dan punggung dapat membantu mengurangi tekanan pada kandung kemih.<\/p>\r\n\r\n Ingatlah bahwa sering buang air kecil biasanya merupakan gejala normal selama kehamilan dan cenderung berkurang setelah persalinan. Namun, jika Anda memiliki kekhawatiran atau gejala yang parah, selalu konsultasikan dengan dokter atau bidan Anda untuk mendapatkan nasihat yang sesuai dengan situasi Anda. salam sayang,semoga sehat selalu bunda.<\/p>","status":"Publish","created_at":"Tue Mar 2024","updated_at":"2024-03-05T01:55:20.000000Z","topic":{"id":37,"name":"Wanita & Kehamilan","slug":"wanita-kehamilan","highlight":true,"priority":1,"created_at":"2021-03-15T05:55:18.000000Z","updated_at":"2024-03-16T12:37:37.000000Z"},"tags":[{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":14}},{"id":1,"name":"Kehamilan","slug":"kehamilan","tag_for":"article","created_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","updated_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":1}},{"id":4,"name":"Wanita","slug":"wanita","tag_for":"article","created_at":"2023-06-21T04:39:33.000000Z","updated_at":"2023-06-21T04:39:33.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":4}},{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":14}},{"id":8,"name":"tips ibu hamil","slug":"tips-ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2023-12-05T02:03:04.000000Z","updated_at":"2023-12-05T02:03:04.000000Z","pivot":{"relation_id":36,"tag_id":8}}],"image":{"id":189,"url":"storage\/article\/eeecb9d8-7b92-4dfa-84b6-abb86b6f2862.jpeg","relation_id":36,"relation_type":"article","link":null,"title":null,"order":null,"is_display":null,"created_at":"2021-10-25T02:06:08.000000Z","updated_at":"2024-03-05T01:55:20.000000Z"}},{"id":35,"title":"Gusi Berdarah Saat Kehamilan : Penyebab dan Tindakan Pencegahan","slug":"gusi-berdarah-saat-kehamilan-penyebab-dan-tindakan-pencegahan","article_topic_id":37,"meta_title":"Gusi Berdarah Saat Kehamilan : Penyebab dan Tindakan Pencegahan","meta_description":"Perubahan Hormonal: Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon ini dapat mempengaruhi pembuluh darah di dalam gusi, membuatnya lebih rentan terhadap peradangan dan perdarahan. Hal ini sering kali terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.","short_description":"Perubahan Hormonal: Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon ini dapat mempengaruhi pembuluh darah di dalam gusi, membuatnya lebih rentan terhadap peradangan dan perdarahan. Hal ini sering kali terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.","description":" <\/p>\r\n\r\n Penulis: Annisa Mulyadi S.Tr.Keb<\/em><\/p>\r\n\r\n Sakit Gigi Kehamilan (Dok.Freepik)<\/em><\/p>\r\n\r\n Selain perubahan fisik yang signifikan, seperti pertambahan berat badan dan perubahan hormon, ada juga perubahan yang kurang terlihat saat bunda sedang menjalani kehamilan, seperti perubahan dalam kondisi mulut dan gigi. Salah satu masalah yang sering terjadi selama kehamilan adalah gusi berdarah. Gusi yang berdarah selama kehamilan bukanlah hal yang jarang terjadi, dan ini sering kali disebabkan oleh sejumlah faktor. Berikut penyebab gusi berdarah saat kehamilan dan tindakan pencegahannya.<\/p>\r\n\r\n A. Penyebab Gusi Berdarah Saat Kehamilan:<\/p>\r\n\r\n 1. Perubahan Hormonal: Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan, terutama peningkatan hormon progesteron dan estrogen. Peningkatan hormon ini dapat mempengaruhi pembuluh darah di dalam gusi, membuatnya lebih rentan terhadap peradangan dan perdarahan. Hal ini sering kali terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan.<\/p>\r\n\r\n 2. Perubahan Gizi: kekurangan vitamin C dan Vitamin K<\/p>\r\n\r\n 3. cukup selama kehamilan sangat penting.<\/p>\r\n\r\n 4. Peradangan Gusi Sebelum Kehamilan<\/p>\r\n\r\n 5. Peningkatan Aliran Darah<\/p>\r\n\r\n B. Tindakan Pencegahan Gusi Berdarah Saat Kehamilan:<\/p>\r\n\r\n 1. Konsultasikan dengan Dokter Gigi: Segera jadwalkan kunjungan ke dokter gigi Anda saat Anda mengetahui bahwa Anda hamil atau segera setelah mengetahui kehamilan Anda.<\/p>\r\n\r\n 2. Jaga Kesehatan Gusi: Jaga kesehatan gusi dengan menjaga kebersihan mulut. Sikat gigi secara teratur, gunakan benang gigi, dan berkumur dengan air antiseptik untuk mengurangi risiko peradangan gusi.<\/p>\r\n\r\n 3. Perhatikan Asupan Gizi: Pastikan asupan gizi Anda cukup selama kehamilan. Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin C, vitamin K, dan mineral seperti kalsium. <\/p>\r\n\r\n 4. Rutin Periksa ke Dokter Gigi: Selama kehamilan, penting untuk tetap menjalani perawatan gigi secara teratur. <\/p>\r\n\r\n 5. Gunakan Sikat Gigi yang Lembut: Selama kehamilan, gusi lebih sensitif, sehingga disarankan untuk menggunakan sikat gigi yang lembut.<\/p>\r\n\r\n 6. Jaga Kebersihan Mulut: Sikat gigi secara teratur setidaknya dua kali sehari dengan sikat gigi yang lembut. Pastikan Anda membersihkan area gusi dengan lembut dan hati-hati. <\/p>\r\n\r\n 7. Konsumsi Makanan Sehat: Asupan makanan yang sehat sangat penting selama kehamilan. Vitamin C membantu dalam penyembuhan jaringan gusi, sementara vitamin K membantu dalam pembekuan darah dan kesehatan gusi.<\/p>\r\n\r\n 8. Hindari Makanan dan Minuman yang Merusak Gusi: Hindari makanan pedas, terlalu panas, dan makanan yang mengandung banyak gula, karena dapat menyebabkan iritasi gusi. Minimalkan konsumsi makanan dan minuman yang dapat merusak enamel gigi, seperti minuman berkarbonasi dan makanan asam.<\/p>\r\n\r\n 9. Pertimbangkan Perubahan Gaya Hidup: Jika Anda merokok, pertimbangkan untuk berhenti merokok selama kehamilan. Merokok dapat memperburuk masalah gusi dan berdampak buruk pada kesehatan mulut. Juga, hindari alkohol selama kehamilan, karena alkohol dapat merusak jaringan gusi.<\/p>\r\n\r\n 10. Tetap Terhidrasi: Pastikan Anda tetap terhidrasi dengan minum cukup air. Air membantu menjaga kelembaban dalam mulut dan mengurangi risiko iritasi gusi<\/p>\r\n\r\n C. Mengatasi Gusi Berdarah Saat Hamil<\/p>\r\n\r\n 1. Berkumur Dengan Air Garam Hangat: Berkumur dengan air garam hangat dapat membantu mengurangi peradangan gusi. Campurkan setengah sendok teh garam ke dalam segelas air hangat, kemudian berkumur selama 30 detik. Lakukan ini beberapa kali sehari.<\/p>\r\n\r\n 2. Pantau Perubahan: Selama kehamilan, perhatikan perubahan dalam kesehatan gusi Anda. Jika gusi berdarah terus berlanjut atau menjadi lebih serius, segera berkonsultasi dengan dokter gigi atau dokter kandungan Anda.<\/p>\r\n\r\n Perlu diingat bahwa gusi berdarah saat hamil umumnya tidak merupakan masalah serius, tetapi bisa mengganggu dan tidak nyaman. Dengan perawatan dan perubahan gaya hidup yang tepat, Anda dapat mengatasi masalah ini dan menjaga kesehatan mulut selama kehamilan. Selalu berkonsultasi dengan profesional kesehatan Anda untuk saran yang lebih spesifik sesuai kondisi Anda.<\/p>","status":"Publish","created_at":"Mon Feb 2024","updated_at":"2024-02-05T08:05:23.000000Z","topic":{"id":37,"name":"Wanita & Kehamilan","slug":"wanita-kehamilan","highlight":true,"priority":1,"created_at":"2021-03-15T05:55:18.000000Z","updated_at":"2024-03-16T12:37:37.000000Z"},"tags":[{"id":17,"name":"gusiberdarah","slug":"gusiberdarah","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":17}},{"id":17,"name":"Covid-19","slug":"covid-19","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:57:35.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:57:35.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":17}},{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":14}},{"id":16,"name":"sakitgigi","slug":"sakitgigi","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":16}},{"id":16,"name":"Ibu Menyusui","slug":"ibu-menyusui","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:57:10.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:57:10.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":16}},{"id":1,"name":"Kehamilan","slug":"kehamilan","tag_for":"article","created_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","updated_at":"2023-06-20T07:36:06.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":1}},{"id":14,"name":"fakta","slug":"fakta","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:10:24.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":14}},{"id":14,"name":"Ibu Hamil","slug":"ibu-hamil","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:56:21.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":14}},{"id":17,"name":"gusiberdarah","slug":"gusiberdarah","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":17}},{"id":17,"name":"Covid-19","slug":"covid-19","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:57:35.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:57:35.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":17}},{"id":16,"name":"sakitgigi","slug":"sakitgigi","tag_for":"article","created_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","updated_at":"2024-02-05T07:48:29.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":16}},{"id":16,"name":"Ibu Menyusui","slug":"ibu-menyusui","tag_for":"article","created_at":"2021-03-15T05:57:10.000000Z","updated_at":"2021-03-15T05:57:10.000000Z","pivot":{"relation_id":35,"tag_id":16}}],"image":{"id":188,"url":"storage\/article\/fe4284c0-26ba-47c8-9fb2-da45a3207822.png","relation_id":35,"relation_type":"article","link":null,"title":null,"order":null,"is_display":null,"created_at":"2021-08-30T03:19:06.000000Z","updated_at":"2024-02-05T08:03:15.000000Z"}}],"first_page_url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=1","from":1,"last_page":16,"last_page_url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=16","links":[{"url":null,"label":"« Previous","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=1","label":"1","active":true},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=2","label":"2","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=3","label":"3","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=4","label":"4","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=5","label":"5","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=6","label":"6","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=7","label":"7","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=8","label":"8","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=9","label":"9","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=10","label":"10","active":false},{"url":null,"label":"...","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=15","label":"15","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=16","label":"16","active":false},{"url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=2","label":"Next »","active":false}],"next_page_url":"https:\/\/samcohealth.com\/articles?page=2","path":"https:\/\/samcohealth.com\/articles","per_page":6,"prev_page_url":null,"to":6,"total":95}}
\r\nIkan Yang Bagus Untuk MPASI dan Cara Untuk Mengolahnya. Mom Wajib Tahu!<\/strong><\/h1>\r\n\r\n
\r\n
\r\nKenali Penyebab Hamil Kebo dan Risikonya !<\/strong><\/h1>\r\n\r\n
<\/h1>\r\n\r\n
\r\n
\r\n\r\n\t
Posisi Tidur Yang Harus Bumil Ketahui Agar Bayi Cepat Masuk Panggul<\/strong><\/h1>\r\n\r\n
\r\n
\r\nAlasan Ibu Hamil Sering Buang Air Kecil !<\/strong><\/h1>\r\n\r\n
\r\n
\r\nPregnancy Woman (Dok.Unsplash)<\/em><\/p>\r\n\r\n
\r\nGusi Berdarah Saat Kehamilan : Penyebab dan Tindakan Pencegahan<\/strong><\/h1>\r\n\r\n
\r\n
\r\n