Ketahui Manfaat USG Trimester 3 bagi Ibu Hamil di bawah ini!

Penulis: Fadila Nur’aini, S.Tr.Keb
Potret ibu melihat hasil USG (Dok.Freepik/gpointstudio)


Trimester ketiga kehamilan adalah waktu yang menggembirakan karena beberapa ibu memiliki kebudayaan tujuh bulanan, baby shower, hingga persiapan menyambut buah hati. Momen kebahagiaan itulah yang membuat orang tua ingin memastikan kondisi janin mereka sehat atau tidak melalui USG.

Secara sederhana bayi dapat dikatakan sehat apabila bayi bergerak sesuai dengan pola yang biasa Anda rasakan. USG adalah alat yang dapat melihat keadaan bayi di dalam kandungan. Bagi Anda yang memiliki risiko rendah atau tanpa komplikasi, Anda tidak perlu periksa USG terlalu sering, setidaknya satu kali selama trimester ketiga. Hal ini berbeda bagi Anda yang berisiko tinggi dimana USG rutin perlu untuk dilakukan.

Secara umum, USG ibu hamil trimester III bertujuan untuk mengetahui apakah janin tumbuh dengan baik, perkiraan berat janin sesuai dengan usia kehamilan, dan denyut jantung janin sehat. Ketahui lebih lanjut pada poin-poin di bawah ini!

 

1. Memastikan posisi janin dengan USG

Janin yang sehat akan bergerak dengan aktif. Gerakan yang aktif membuat posisi janin seringkali berubah-ubah. Kadang posisi kepala janin berada di bawah, posisi bokong janin di bawah (sungsang) atau posisi janin melintang.

Posisi janin yang optimal dan ideal untuk persalinan pervaginam (melalui jalan lahir) adalah kepala janin di bawah dan janin menghadap ke punggung ibu (posisi anterior). Sebagian besar bayi menetap dalam suatu posisi tertentu pada minggu ke-32 hingga ke-36 kehamilan. Oleh karena itu, Anda perlu membantu janin untuk berada pada posisi yang optimal mulai dari usia kehamilan 30 minggu. 

USG ibu hamil trimester III dapat memastikan posisi janin Anda saat ini. Oleh karena itu, Anda perlu menjaga postur tubuh selama hamil dan olahraga misalnya Yoga. Beberapa pose Yoga dapat membantu janin Anda untuk berada dalam posisi yang optimal.

 

2. Memastikan posisi dan kondisi plasenta dengan USG

Dokter akan memeriksa posisi plasenta pada usia kehamilan 20 minggu. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, posisi plasenta bisa saja berubah. Plasenta bisa berubah posisi karena ukuran rahim mulai membesar. Pada kebanyakan kasus posisi plasenta akan berpindah sampai usia kehamilan sekitar 32 minggu. Selain posisi plasenta, dokter juga akan memeriksa apakah kondisi plasenta dalam kondisi yang sehat atau tidak. 

 

3. Memastikan jumlah air ketuban

Air ketuban memungkinkan bayi untuk bergerak ketika berkembang yang membantu perkembangan tulang dan otot. Ini juga melindungi bayi dari benturan, menjaga bayi tetap hangat dan nyaman. Di dalam kandungan, janin menghirup air ketuban sebagai bentuk latihan untuk bernapas ketika lahir dan membantu perkembangan paru-paru. Ketika janin menelan cairan ketuban, ini membantu janin untuk mengembangkan sistem percenaannya.

Dokter akan memeriksa jumlah air ketuban dengan USG. Kurangnya asupan air selama hamil berdampak pada munculnya kondisi seperti air ketuban berkurang dan sembelit. Ibu hamil perlu mendapatkan tambahan cairan sebanyak 400 ml di atas kebutuhan asupan cairan sehari-hari. Oleh karena itu, penuhi kebutuhan cairan yang cukup untuk menjaga kesehatan Anda dan janin serta konsumsi suplemen Bundavin kalau perlu.