Fungsi Air Ketuban Yang Perlu Bunda Tahu, Punya Segudang Manfaat!


Penulis : Destia Hariana, A.Md.Keb

Pregnancy Woman


Janin tumbuh dan berkembang di kantung ketuban selama masa kehamilan. Kantung tersebut berisi cairan bening yang biasa disebut cairan ketuban. Selama kehamilan janin berada di dalam air ketuban mengapung, bernafas dan bergerak.  Selain itu untuk menjaga volume air ketuban stabil janin menelan dan mengeluarkan air ketuban sebagai urine. Karena apabila air ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit dapat berbahaya untuk kehamilan ibu dan juga janin. 

Di dalam air ketuban banyak mengandung nutrisi, hormon dan juga sel kekebalan tubuh untuk membantu pembentukan dan juga perkembangan janin. Saat usia kandungan 20 minggu, air ketuban didominasi oleh urine janin, tetapi saat usia kandungan 38 minggu atau menjelang persalinan volumenya akan berkurang. Untuk mengetahui volume air ketuban cukup, kurang atau berlebih bunda bisa melakukan pemeriksaan USG dengan dokter. 

Fungsi Air Ketuban bagi Janin

1. Memberi ruang gerak janin

Air ketuban memberikan janin untuk memiliki ruang bergerak. Sering bergeraknya janin dalam kandungan menandakan bahwa janin memperoleh nutrisi dan juga oksigen yang cukup.

2. Membantu perkembangan otot dan tulang

Pergerakan yang janin lakukan di dalam kandungan membentuk dan meningkatkan kekuatan otot dan juga tulang.

3. Menjaga suhu tetap ideal

Agar janin tetap nyaman kantung dan juga air ketuban menjaga suhu tetap ideal. Biasanya suhu air ketuban lebih tinggi daripada suhu ibu, diangka 37 derajat celcius.

4. Melindungi dari benturan

Air ketuban melindungi janin dari benturan, guncangan, maupun tekanan yang terjadi pada perut ibu.

5. Membantu perkembangan paru-paru

Janin bernafas dengan bantuan tali pusat atau plasenta yang terhubung dengan ibu. Ketika usia kehamilan 10-11 minggu janin menghirup air ketuban. Meskipun menghirup tetapi gerakannya lebih seperti menelan. Kegiatan ini yang membantu perkembangan paru-paru janin. Memasuki usia 32 minggu janin akan mulai bernafas dengan gerakan menelan dan kontraksi paru-paru.

6. Membantu perkembangan sistem pencernaan

Ternyata proses menelan air ketuban yang dilakukan janin selama dalam kandungan mempunyai peranan penting dalam sistem pencernaan janin. Ketika janin kesulitan menelan berakibat volume air ketuban menjadi banyak dan bisa menyebabkan komplikasi dalam kehamilan.

7. Melindungi dari infeksi

Air ketuban melindungi janin dari infeksi dan juga bakteri tertentu yang dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin.

Ciri-ciri Air Ketuban Normal

Ciri-ciri dari cairan ketuban yang normal dan sehat umumnya berwarna bening atau kekuningan. Apabila Warna cairan ketuban berubah dapat menandakan adanya masalah pada janin. Cairan ketuban akan lebih keruh ketika usia kehamilan semakin tua atau trimester 3 yang berasal dari vernix caseosa. 

Selain itu cairan ketuban yang keruh juga bisa terjadi karena terdapat mekonium di dalam cairan ketuban. Biasanya pada saat USG akan terlihat adanya ekogenisitas yang difus pada cairan ketuban, dan pada saat lahir cairan ketuban yang terdapat mekonium akan berwarna kehijauan.

Selain warna dari cairan ketuban jumlah cairan ketuban juga merupakan hal yang termasuk ke dalam ciri-ciri air ketuban normal. Jumlah cairan ketuban dapat diketahui dengan melakukan pemeriksaan USG di dokter spesialis kandungan. Untuk jumlah cairan ketuban tiap trimester berbeda, jumlah terbanyak pada saat trimester ketiga tepatnya saat usia kehamilan 34 minggu sekitar 800 mililiter (ml). Namun akan berkurang ketika memasuki usia kehamilan 40 minggu ketika janin sudah cukup bulan dan siap lahir sekitar 600 mililiter (ml).

Cara Menjaga Kadar Air Ketuban Tetap Normal

Kadar air ketuban normalnya tidak boleh kurang dan juga tidak boleh lebih. Untuk itu cara menjaga agar kadar air ketuban normal bunda bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Perbanyak Cairan

Ketika hamil cara yang paling sederhana untuk meningkatkan cairan ketuban dengan memperbanyak cairan salah satunya dengan minum banyak air putih. Hal tersebut dapat membantu meningkatkan volume cairan ketuban.

2. Makan sayur dan buah

Mengonsumsi sayur dan buah secara teratur juga dapat menambah volume cairan ketuban. Sayuran yang kaya air seperti timun, brokoli, dan bayam. Bunda juga dapat memilih buah-buahan yang kaya akan air seperti semangka, melon, apel, dan lain-lain. 

3. Larutan Amnioinfusion

Larutan air asin (saline) merupakan cara untuk memperbanyak cairan ketuban yang dilakukan oleh dokter kandungan. Cara ini hanya boleh dilakukan dokter kandungan karena sifatnya hanya sementara. Karena memperbanyak air ketuban dengan larutan amnioinfusion dilakukan apabila janin mengalami oligohidramnion.

4. Olahraga teratur

Ibu hamil tetap dianjurkan untuk berolahraga teratur, tetapi olahraga yang dipilih yang ringan dan aman. Karena dengan olahraga teratur dapat membantu meningkatkan aliran darah ke berbagai bagian tubuh. Termasuk ke plasenta dan Rahim sehingga membuat cairan ketuban bertambah.

5. Cairan Infus

Biasanya diberikan pada ibu hamil yang mengalami dehidrasi karena mual muntah yang terjadi di trimester 1. Mual atau muntah menyebabkan bunda kekurangan cairan, dengan cairan infus ini dapat memperbanyak cairan ketuban. Harus dilakukan dibawah pengawasan dokter.

6. Istirahat Cukup

Aktivitas terlalu berlebih ketika hamil bisa menyebabkan cairan ketuban sedikit. Untuk itu istirahat yang cukup juga diperlukan selama kehamilan agar volume air ketuban tetap.

Setelah ini begitu mengetahui pentingnya fungsi ketuban untuk janin bunda harus selalu menjaga kesehatan dan kontrol rutin dengan dokter kandungan agar mengetahui kadar cairan ketuban normal.