Berhubungan Seksual Mengeluarkan Darah, Ini Penyebabnya !


Penulis : Destia Hariana, A.Md.Keb

Seksual Activity


Berdarah saat berhubungan seksual membuat rasa tidak nyaman dan juga timbul kekhawatiran. Moms yang mengalami kondisi tersebut perlu untuk mengetahui penyebab yang mendasarinya agar keluhan yang dirasakan dapat tertangani, sehingga saat berhubungan seksual dengan pasangan kembali nyaman. Dalam dunia medis berdarah saat melakukan hubungan seksual dikenal sebagai perdarahan pascacoitus atau postcoital bleeding. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya darah selama atau setelah melakukan hubungan seksual bisa dalam jumlah banyak atau sedikit.

Penyebab Perdarahan Saat Berhubungan Seksual

1. Vagina kering

Penyebab perdarahan paling umum yang sering dijumpai ketika berhubungan seksual mengeluarkan darah karena vagina kering. Ketika posisi vagina kering moms melakukan hubungan seksual itu dapat menyebabkan area sekitar vagina mengalami iritasi hingga luka saat penetrasi penis.

Banyak hal yang dapat menyebabkan vagina kering, mulai dari kurangnya rangsangan seksual atau foreplay saat melakukan hubungan seksual, atau terjadinya gesekan yang kuat saat penetrasi, bisa jadi karena efek dari moms mengonsumsi pil KB atau KB hormonal, menopause sampai kondisi medis khusus seperti sindrom sjogren. 

2. Infeksi Bakteri dan Jamur

Terjadinya pendarahan ketika berhubungan seksual juga bisa karena infeksi bakteri dan jamur yang menyebabkan peradangan dan iritasi. Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri yaitu vaginosis bakterialis dan paling sering menyerang wanita berusia 15-44 tahun.

3. Infeksi menular seksual (IMS)

Perdarahan ketika berhubungan seksual dapat terjadi dengan wanita yang menderita penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore. Dikarenakan penyakit ini dapat memicu jaringan vagina meradang sehingga terjadi perdarahan saat berhubungan seksual.

Pasalnya selain menyebabkan perdarahan, wanita yang mengalami infeksi menular seksual dapat ditandai dengan gejala seperti nyeri panggul, vagina gatal, sensasi terbakar pada vagina , keputihan dan nyeri saat buang air kecil.

4. Polip serviks

Pertumbuhan jaringan yang abnormal di leher serviks atau Rahim dinamai dengan polip serviks. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan saat berhubungan seksual dan hubungan seksual menjadi tidak nyaman.

Hal ini terjadi karena jaringan yang abnormal tumbuh di dalam leher Rahim yang mungkin terkena gesekan saat berhubungan seksual sehingga dapat menyebabkan perdarahan saat berhubungan seksual.

5. Erosi serviks

Kondisi ketika sel-sel yang melapisi bagian dalam serviks menonjol atau tumbuh ke bagian luar serviks, hal ini dapat menyebabkan berdarah saat berhubungan seksual. Area sekitar serviks yang meradang disebabkan karena erosi serviks dapat menyebabkan perdarahan saat berhubungan seksual.

Penyebab terjadinya erosi serviks karena perubahan hormone dan tingginya kadar hormone estrogen dalam tubuh. Biasanya hal ini beresiko dialami oleh wanita yang sedang mengonsumsi pil KB atau ibu hamil.

6. Kanker serviks

Selanjutnya keluhan berdarah saat berhubungan seksual bisa disebabkan oleh kanker serviks. Kondisi keluar darah saat berhubungan seksual karena kanker serviks biasanya tidak diikuti dengan rasa sakit sehingga sering kali diabaikan.

Awal kemunculan kanker serviks pada beberapa penderita tidak menimbulkan keluhan atau gejala sama sekali. Barulah jika sel-sel kanker tumbuh semakin tidak terkendali akan banyak keluhan dan gejala yang muncul, seperti pendarahan setelah berhubungan seksual, perdarahan diantara periode menstruasi atau mungkin setelah menopause.

7. Plasenta menutupi jalan lahir

Berhubungan seksual saat hamil tidak dilarang selama kondisi ibu dan juga janin dalam keadaan baik dan sehat, letak plasenta tidak menutupi jalan lahir dan juga tidak adanya resiko kelahiran prematur.

Penyebab perdarahan saat berhubungan seksual yang dilakukan oleh ibu hamil dan pasangan adalah ketika plasenta terletak di jalan lahir atau menutupi jalan lahir, yang biasa dikenal dengan istilah plasenta letah rendah dan plasenta previa. Jika hal ini dialami oleh ibu hamil maka sebaiknya segera dibawa ke rumah sakit agar mendapatkan penanganan lebih lanjut. Karena perdarahan yang disebabkan plasenta letak rendah atau plasenta menutupi jalan lahir dapat membahayakan nyawa ibu dan juga janin.

Beberapa keadaan memang berdarah saat melakukan hubungan seksual tidak berbahaya. Tetapi jika hal itu terjadi secara terus menerus apalagi diluar siklus menstruasi, dialami oleh ibu hamil, serta diikuti dengan keluhan atau gejala lainnya. Maka di sarankan untuk moms melakukan pemeriksaan ke dokter agar mendapatkan penanganan sesuai dengan kondisi moms.