Bahaya Gigi Berlubang: Dari Sakit Gigi Biasa hingga Bisa Mengancam Nyawa

dr. Nabila Fairuz

31 Oct 2025

Share This article:

Bahaya Gigi Berlubang: Dari Sakit Gigi Biasa hingga Bisa Mengancam Nyawa


Apa Itu Gigi Berlubang dan Bahayanya bagi Kesehatan

Pernah menganggap gigi berlubang itu sepele? Siapa sangka, lubang kecil di gigi bisa berujung pada masalah besar! Banyak orang menunda ke dokter gigi karena mengira sakit gigi hanyalah gangguan ringan yang akan hilang sendiri. Padahal, dari lubang kecil itulah infeksi bisa menyebar ke wajah, leher, bahkan otak.

Beberapa kasus gigi berlubang yang tidak ditangani berakhir fatal — menyebabkan kesulitan bernapas, kebutaan, hingga infeksi otak yang mengancam jiwa.

Penyebab Gigi Berlubang: Peran Plak dan Karang Gigi

Secara alami, mulut kita mengandung banyak bakteri. Sebagian besar tidak berbahaya, bahkan berperan menjaga keseimbangan ekosistem mulut. Namun, ketika ada sisa makanan atau gula yang menempel di permukaan gigi dan tidak segera dibersihkan, bakteri memanfaatkannya sebagai sumber energi. Dalam proses ini, mereka menghasilkan zat lengket yang membentuk plak. Bila dibiarkan, plak akan mengeras menjadi karang gigi.

Plak dan karang gigi yang menumpuk akan terus menghasilkan asam yang perlahan mengikis lapisan pelindung gigi (enamel). Lama-kelamaan enamel menjadi rapuh dan terbentuklah lubang kecil. Jika dibiarkan, kerusakan bisa menembus lapisan dentin dan mencapai pulpa, tempat saraf dan pembuluh darah berada. Pada tahap ini, nyeri hebat sering kali muncul, disertai pembengkakan akibat infeksi.

🦷Lihat gambar berikut untuk memahami proses terbentuknya gigi berlubang.


Pada tahap awal, kerusakan dimulai dari demineralisasi, yaitu hilangnya mineral dari enamel akibat paparan asam dari bakteri. Tanda awalnya berupa bintik putih atau kekuningan di permukaan gigi.

Jika masih di tahap ini, kerusakan dapat diperbaiki dengan kebiasaan menyikat gigi dengan kandungan pasta gigi berfluoride — proses ini disebut remineralisasi. Namun, jika terus berlanjut, enamel akan melemah dan terbentuklah lubang yang menembus lapisan dalam gigi, bahkan sampai ke saraf.

Tahapan dan Gejala Gigi Berlubang

1.      Tahap Awal – Kerusakan Enamel

Jika proses demineralisasi tidak segera dihentikan, kerusakan akan berlanjut ke lapisan enamel, yaitu lapisan terluar dan terkeras dari gigi yang berfungsi melindungi bagian dalam gigi dari bakteri serta asam.

Ketika plak tidak dibersihkan dengan benar, enamel akan mulai menipis dan terbentuk retakan atau lubang kecil di permukaannya. Pada tahap ini biasanya belum terasa sakit.

2.      Tahap Menengah – Kerusakan Dentin

Jika tidak segera ditangani, kerusakan enamel akan menembus ke lapisan dentin, yaitu lapisan yang lebih lunak dan terletak di bawah enamel. Dentin mengandung saluran-saluran kecil yang terhubung langsung dengan saraf gigi, sehingga ketika lapisan ini mulai rusak, penderita akan merasakan sensitivitas tinggi atau nyeri tajam saat makan makanan manis, panas, atau dingin.

Pada tahap ini, perawatan biasanya melibatkan tambalan lebih dalam atau bahkan perawatan saluran akar bila kerusakan sudah mendekati saraf.

3.      Tahap Lanjut – Peradangan Pulpa

Bila bakteri terus menembus lapisan dentin dan mencapai pulpa gigi, maka terjadilah peradangan (pulpitis). Pulpa merupakan bagian terdalam dari gigi yang berisi pembuluh darah dan saraf, sehingga infeksi di sini akan menimbulkan nyeri hebat, bengkak pada gusi, atau rasa berdenyut yang tak tertahankan, terutama saat malam hari.

Jika sudah sampai tahap ini, perawatan saluran akar menjadi pilihan utama untuk mengangkat jaringan yang terinfeksi dan menyelamatkan gigi agar tidak perlu dicabut.

4.      Tahap Berat – Pembentukan Abses dan Penyebaran Infeksi

Tahap paling berbahaya dari gigi berlubang adalah ketika infeksi menyebar keluar dari gigi dan membentuk Abses, yaitu kumpulan nanah di sekitar akar gigi.
Kondisi ini bisa menyebabkan bengkak hebat di rahang atau leher, demam, sulit membuka mulut, bahkan dalam kasus berat dapat mengancam jiwa bila infeksi menyebar ke saluran napas (abses leher dalam), sinus, mata (selulitis orbita), atau bahkan otak.

Komplikasi Gigi Berlubang yang Tidak Diobati

Abses gigi yang tidak segera ditangani bukan hanya menyebabkan nyeri luar biasa, tapi juga bisa memicu berbagai komplikasi serius, bahkan mengancam nyawa. Infeksi dari gigi yang berlubang atau bernanah bisa menyebar dengan cepat ke jaringan sekitar, tulang rahang, hingga organ vital.

1.      Komplikasi Lokal Gigi Berlubang

·         Selulitis
Selulitis terjadi ketika infeksi dari abses gigi menyebar ke jaringan lunak di sekitar mulut dan wajah. Kondisi ini menyebabkan pembengkakan, kemerahan, dan nyeri luas yang bisa menyebar ke pipi, leher, atau dagu.

·         Sinusitis Odontogenik
Infeksi gigi rahang atas dapat menembus rongga sinus maksilaris. Penderitanya sering mengeluhkan nyeri di pipi, hidung tersumbat, dan lendir berbau tidak sedap. Jika dibiarkan, bisa menjadi sinusitis kronis.

·         Selulitis Orbita
Infeksi yang menjalar ke area mata ini sangat berbahaya. Gejalanya berupa bengkak di kelopak mata, nyeri saat menggerakkan bola mata, dan gangguan penglihatan. Tanpa penanganan cepat, bisa menyebabkan kebutaan permanen.

·         Osteomielitis Rahang
Bila bakteri mencapai tulang rahang, akan terjadi infeksi tulang yang menyebabkan nyeri hebat dan keluarnya nanah dari gusi. Kondisi ini bisa merusak tulang secara permanen dan terkadang memerlukanoperasi pengangkatan jaringan tulang terinfeksi.

·         Kehilangan Gigi
Infeksi yang berulang dapat menghancurkan jaringan penyangga gigi, membuat gigi goyah hingga akhirnya tanggal.

2.      Komplikasi Sistemik

·         Sepsis
Bila bakteri dari abses masuk ke aliran darah, dapat terjadi sepsis, yaitu infeksi berat yang menyebar ke seluruh tubuh. Gejalanya meliputi demam tinggi, jantung berdebar, napas cepat, dan penurunan kesadaran. Sepsis merupakan kondisi gawat darurat yang membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit.

·         Ludwig’s Angina

Ini adalah infeksi parah pada dasar mulut dan leher bagian bawah. Pembengkakan akibat Ludwig’s angina bisa menekan saluran napas, menyebabkan kesulitan bernapas dan berisiko fatal bila tidak segera ditangani. Kondisi ini sering memerlukan perawatan darurat dan rawat inap.

·         Abses Otak dan Meningitis

Dalam kasus jarang, infeksi dari abses gigi dapat menyebar ke otak melalui pembuluh darah atau rongga sinus. Akibatnya, bisa terjadi abses otakataumeningitis, yang ditandai dengan sakit kepala berat, kejang, muntah, hingga penurunan kesadaran. Kedua komplikasi ini membutuhkan rawat inap dan pengobatan antibiotik agresif.

Cara Mencegah Gigi Berlubang secara Efektif

Mencegah gigi berlubang sebenarnya sederhana, asalkan dilakukan secara konsisten. Langkah pertama adalah menyikat gigi dengan benar minimal dua kali sehari, yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Gunakan sikat berbulu lembut, pasta gigi berfluoride sebesar biji jagung, dan gerakkan sikat dengan sudut sekitar 45 derajat di sepanjang perbatasan gusi. Jangan lupa juga menyikat lidah untuk mengurangi bakteri penyebab bau mulut.

Selain itu, gunakan benang gigi (flossing) setiap hari untuk membersihkan sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak terjangkau oleh sikat gigi.

Menjaga pola makan juga penting — batasi konsumsi makanan dan minuman manis atau lengket, serta perbanyak buah, sayur, dan air putih yang membantu membersihkan rongga mulut secara alami.

Langkah terakhir yang tidak kalah penting adalah rutin kontrol ke dokter gigi terdekat setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan rutin dapat membantu mendeteksi lubang kecil atau karang gigi sebelum berkembang menjadi masalah serius.

Kesimpulan: Jangan Anggap Remeh Lubang Kecil di Gigi

Perlu diingat, gigi berlubang tidak muncul tiba-tiba. Prosesnya dimulai perlahan dari penumpukan plak dan karang gigi yang tidak dibersihkan dengan baik. Lubang kecil yang dibiarkan bisa berkembang menjadi infeksi serius dan menyebar ke jaringan wajah, leher, bahkan otak. Karena itu, menjaga kebersihan mulut, menyikat gigi dua kali sehari, dan rutin kontrol ke dokter gigi sangat penting untuk mencegah gigi berlubang sejak dini.

📎Baca juga: “Bau Mulut Karena Jigong dan Karang Gigi: Penyebab, Ciri, dan Cara Mengatasinya"


Tags

Meredakan nyeri

infeksi

Gigi

Sakit Gigi

Related Articles





Related Product





Logo Samco

Address:
JL. Jend Gatot Subroto KM 1.2 No 27, RT.003/RW.001. Uwung Jaya, Kec. Cibodas, Kota Tangerang, Banten 15138

Logo Samco Health Footer

Subscribe To Our Social Media!

X Logo