Apa Itu Kehamilan Ektopik ? Kenali Gejala, Penanganan, dan Penyebabnya !

Eva Rosita, A.Md.Keb

13 Feb 2025

Share This article:

Apa Itu Kehamilan Ektopik ? Kenali Gejala, Penanganan, dan Penyebabnya !

Pernahkan bunda mendengar tentang Kehamilan Ektopik ? Kehamilan Ektopik adalah kondisi serius dimana sel telur yang dibuahi tidak menempel di rahim melainkan di luar rahim, umumnya di saluran falopi. Kondisi ini bisa terjadi pada wanita hamil dan sangat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat. Kehamilan Ektopik ini tidak dapat berlanjut dan memerlukan penanganan medis segera karena dapat mengancam nyawa ibu.

Gejala Kehamilan Ektopik

Gejala kehamilan ektopik bisa bervariasi dan seringkali mirip dengan gejala awal kehamilan normal, namun ada beberapa gejala yang perlu diwapadai. Seperti :

  • Nyeri Perut Bagian Bawah, Nyeri biasanya terasa di satu sisi perut, tergantung pada tuba falopi mana yang terpengaruh. Saat terjadi kehamilan ektopik rasa nyeri tajam, menusuk atau seperti kram. Intensitas nyeri dapat meningkat seiring waktu jika kehamilan ektopik tidak ditangani.
  • Perdarahan Vagina, Sering juga disertai dengan perdarahan vagina, yang ringan atau berat. Warnanya bisa lebih gelap atau lebih terang dari darah menstruasi. Perdarahan juga mungkin tidak teratur bisa ada dan terkadang hilang.
  • Nyeri Bahu atau Leher, Nyeri bahu pada kehamilan ektopik disebabkan oleh perdarahan internal. Ketika kehamilan ektopik pecah,darah dapat mengiritasi diafragma, yaitu otot yang memisahkan rongga dada dan rongga perut. Iritasi pada diafragma ini dapat menyebabkan nyeri yang dirasakan di bahu, karena saraf yang menghubungkan diafragma juga terhubung ke bahu. Nyeri biasanya terasa di ujung bahu.
  • Pusing & Lemas, Kehilangan darah dan nyeri akibat kehamilan ektopik dapat menyebabkan pusing dan lemas.
  • Mual & Muntah, Gejala ini juga umum pada kehamilan normal, tetapi jika disertai gejala lain seperti nyeri perut dan perdarahan, perlu diwaspadai.

Penyebab Kehamilan Ektopik

Kehamilan Ektopik dapat disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain :

  • Riwayat Kehamilan Ektopik Sebelumnya, Wanita yang pernah mengalami kehamilan ektopik memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalaminya lagi. Kehamilan ektopik sebelumnya dapat menyebabkan kerusakan pada tuba falopi, seperti penyempitan atau penyumbatan. Kerusakan ini dapat menghalangi sel telur yang dubuahi untuk mencapai rahim.
  • Penyakit Radang Panggul, Infeksi pada organ reproduksi wanita dapat merusak saluran tuba falopi.
  • Penggunaan Alat Kontrasepsidalam Rahim (IUD), Meskipun jarang terjadi, kehamilan ektopik lebih mungkin terjadi jika kehamilan terjadi saat menggunakan IUD.
  • Infertilitas dan Pengobatan Infertilitas, Wanita yang menjalani program bayi tabung atau pengobatan infertilitas lainnya mengalami risiko lebih tinggi.
  • MerokokMerokok dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
  • Usia diatas 35 tahun, Wanita yang hamil di atas usia 35 tahun lebih tinggi untuk kehamilan ektopik.

Penanganan Kehamilan Ektopik

Kehamilan ektopik tidak dapat dipertahankan dan memerlukan penanganan medis untyuk mengeluarkan jaringan. Penanganan bertujuan untuk menghentikan kehamilan dan mencegah komplikasi. Metode penanganan yang dipilih akan tergantung pada kondisi pasien dan lokasi kehamilan ektopik. Beberapa pilihan penanganan antara lain :

  • Obat-obatan, Jika kehamilan ektopik terdeteksi dini dan belum ada perdarahan internal, dokter dapat memberikan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel telur yang dibuahi dan mengurangi gejala.
  • Operasi, Operasi biasanya diperlukan jika kehamilan ektopik sudah menyebabkan perdarahan internal atau jika saluran tuba falopi pecah. Operasi dapat dilakukan dengan metode laparoskopi (sayatan kecil) tuba atau laparotomi (sayatan besar) untuk. Prosedur ini dilakukan untuk mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan pada saluran.

Pencegahan Kehamilan Ektopik

Beberapa risiko kehamilan ektopik tidak dapat dicegah, tetapi ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko, antara lain:

  • Tidak Merokok, merokok dapat merusak saluran tuba falopi dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik.
  • Mengatasi Infeksi Menular Seksual, Infeksi menular seksual seperti klamidia dan gonore dapat menyebabkan penyakit radang panggul, yang merusak tuba falopi dan meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Bunda dapat menggunakan kondom saat berhubungan dan lakukan pemeriksaan rutin IMS.
  • Pemeriksaan Kehamilan Dini, Segera lakukan pemeriksaan ke dokter saat hamil. Hal ini untuk memastikan kehamilan berjalan normal dan bukan kehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik adalah kondisi serius yang membutuhkan penanganan medis segera. Jika mengalami gejala yang mikrip dengan kehamilan ektopik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan bidan atau dokter. Diagnosis dan penanganan yang tepat waktu sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.

Tags

Ibu Hamil

Related Articles





Related Product





Logo Samco

Address:
JL. Jend Gatot Subroto KM 1.2 No 27, RT.003/RW.001. Uwung Jaya, Kec. Cibodas, Kota Tangerang, Banten 15138

Logo Samco Health Footer

Subscribe To Our Social Media!

X Logo